Berbicara
mengenai konflik antara Palestina-Israel tak terlepas dari keberadaan
Masjid Al Aqsa. Al Aqsa, atau disebut juga Bait Al Muqaddas atau Al Quds
artinya rumah suci. Sedangkan pengertian Masjid Al Aqsa adalah masjid
terjauh yang oleh Nabi Muhammad SAW disebut sebagai mesjid berkubah
biru. Masjid ini menjadi salah satu target utama untuk dihancurkan oleh
bangsa Israel.
Masjid ini berada di Kota Yerusalem Timur, yang dikenal
dengan nama wilayah Al Haram Asy Syarif bagi umat islam. Sedangkan umat
nasrani dan yahudi mengenalnya sebagai Har Ha Bayit (bukit bait Allah
atau temple mount/kuil bukit). Masjid ini memiliki ukuran seperenam dari
seluruh area Al Haram Asy Asyarif di dalam tembok Kota Lama Yerusalem.
Awalnya
Al Aqsa merupakan rumah ibadah kecil yang didirikan oleh Khalifah Umar
bin Khattab. Kemudian diperbaiki dan dibangun kembali menjadi permanen
seperti sekarang oleh Khalifah Umayyah Abdul Malik pada tahun 621 Masehi
atau 66 Hijriah dan selesai pada tahun 73 Hijriah atau pada tahun 628
Masehi. Kemudian diselesaikan oleh putranya Al Walid dan selesai pada
tahun 702 Masehi.
Pada tahun 746 Masehi di Yerusalem pernah
terjadi gempa bumi dan menghacurkan seluruh bangunan masjid. Khalifah
Abbasiyah Al Mansur kemudian membangun kembali pada tahun 754, yang
dikembangkan oleh penggantinya Al Mahdi pada tahun 780 Masehi. Tahun
1033 gempa kembali menghancurkan sebagian besar Al Aqsa, dua tahun
kemudian Khalifah Fatimiyyah Ali Azh Zhahir membangunnya kembali.
Tahun
1099 ketika tentara Salib menaklukkan Yerusalem, masjid ini dijadikan
sebagai istana dan gereja. Namun fungsinya sebagai masjid kembali
seperti semula setelah Shalahuddin merebut kembali kota tersebut.
Selanjutnya masjid ini direnovasi oleh para penguasa muslim seperti
Ayyubiyah, Mamluk, Utsmaniyah, Majelis Tinggi Islam dan Yordania. Saat
ini, Kota Lama Yerusalem berada di bawah pengawasan Israel, tetapi
masjid ini berada di bawah perwalian lembaga wakaf islam pimpinan orang
Palestina.
Pada 21 Agustus 1969 masjid ini dibakar, akibat
peristiwa itu terbentuklah Organisasi Konferensi Islam. Pembakaran
tersebut juga menyebabkan mimbar kuno Shalahuddin Al Ayyubi terbakar
habis. Mimbar tersebut kemudian digantikan dengan mimbar baru yang
dikerjakan di Yordania pada masa Dinasti Bani Hasyim, penguasa Kerajaan
Yordania.
Al Aqsa merupakan tempat persinggahan Nabi Muhammad SAW
sebelum Mi'raj ke langit. Ia juga jadi tempat suci ketiga orang islam
setelah Mekkah dan Madinah. Pernah menjadi arah kiblat salat umat islam
selama 13 tahun penyebaran islam di Mekah dan 17 bulan setelah hijrah di
Madinah.
Yahudi sengaja ingin memusnahkan keberadaan masjid Al
Aqsa, sebagai gantinya mereka sengaja menyamarkan keberadaan Masjid
Sakhra atau Dome of the Rock atau kubah batu, seolah-olah seperti Al
Aqsa. Tujuannya adalah untuk membangun Solomon Temple atau Kuil Sulaiman
pada bekas reruntuhan Al Aqsa.
Umat Yahudi meyakini dalam Kitab
Perjanjian Lama (Taurat) bahwa di akhir zaman nanti akan muncul
seseorang yang mereka anggap sebagai dewa penolong Yahudi yang dinamakan
Messiah atau Al Masih dalam bahasa Arab. Kemunculan Messiah ini hanya
terjadi jika mereka melakukan ritual agama di Solomon Temple dengan
mempersembahkan sapi betina berwarna merah (Al Baqarah).
Kubah Al
Shakhrah ini bukanlah masjid, namun menjadi tempat suci orang muslim
seperti halnya Ka'bah di Mekkah. Tempat inilah yang diperkenalkan oleh
Israel kepada dunia internasional sebagai Masjid Al Aqsa untuk menipu
umat islam dunia, dan menjauhkannya dari pengetahuan dan pengawasan kaum
muslimin. Kubah ini letaknya di dalam wilayah yang sama dengan Masjid
Al Aqsa atau di area Al Haram Asy Syarif.
Israel terus berusaha
menghancurkan Al Aqsa dengan berbagai cara, seperti dengan dalih ingin
mencari dinding sejarah yang tertimbun di bawah tanah, mereka melakukan
penggalian di selatan kompleks Masjid Al Aqsa. Terkait hal ini anggota
parlemen Palestina mengingatkan bahwa penggalian itu bagian dari proyek
Zionis yang ingin mengubah identitas Arab Yerusalem, mengusir penduduk
asli dan menjadi sebuah Kota Yahudi.
Israel juga membangun Taman
Talmud dan Al Kitab sebagai upaya untuk mengelabui umat islam.
Taman-taman tersebut diperluas hingga ke bagian timur-selatan perbatasan
Masjid Al Aqsa di sepanjang Kota Silwan dan lembah Sawwanah. Di bagian
utara antara Bab Al A'moud dan Bab Al Sahera.
Mereka juga
membangun jalan-jalan dan trotoar yang menghubungkan ke Taman Al Kitab
tersebut. Proyek tersebut dimobilisasi oleh sejumlah besar tenaga kerja
ahli yang menggunakan teknologi tinggi untuk tujuan Yahudi-Israel.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar